Cerita Lucu Banget Terbaru 2015. Selamat malam sob dan selamat berjumpa kembali dengan farray disini. Bagaimana kabar sobat hari ini...? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia ya... :). Malam ini admin akan berbagi cerita humor lucu buat menghibur sobat pembaca, yang mungkin hari ini membutuhkan hiburan setelah lelah melakukan aktivitas harian. Semoga dengan kumpulan cerita lucu ini dapat membuat kepenatan, kejenuhan dan rasa tidak enak hati sobat sirna semua, aamiin... Oke langsung aja kita liat cerita lengkapnya berikut ini. Selamat berngakak-ngakak ya sob... :D
Kumpulan Cerita Lucu Terbaru 2015
Persiapan Penguburan Nenek
Nenek telah meninggal dunia, kami akan pergi mengikuti upacara pemakamannya. Aku membantu Andru, adik sepupuku yang berumur 5 tahun, mempersiapkan baju
yang akan ia kenakan pada upacara pemakaman yang menurut rencana akan diselenggarakan pada keesokan harinya, sambil lalu aku membawa dia pergi memangkas rambut.
Tukang pangkas menanya Andru: "Andru, akhir minggu ini kamu akan melakukan apa?"
Andru dengan senang menjawab: "Kami akan memendam Nenek di bawah tanah."
Meronta-ronta Melawan Lelaki
Lelaki: "Jika aku memelukmu, kamu bisa bagaimana?"
Wanita: "Meronta-ronta melawan."
Lelaki: "Jika aku menciummu, kamu bisa bagaimana?"
Wanita: "Meronta-ronta melawan."
Lelaki: "Jika aku..."
Wanita: "Stop! Ada habisnya nggak. Tenaga Kaum Hawa itu terbatas lho!"
Riwayat Merokok Seorang Pasien
Di dalam ruang operasi, dokter menanya riwayat merokok seorang pasiennya.
"Pak tua, apakah Bapak merokok?"
Pak tua itu bangun, lalu berkata: "Sekarang saya sedang tidak mempunyai minat untuk merokok. Tunggulah sebentar lagi!"
Memilih Cara Mati
Hakim: "Perbuatan dosamu sungguh berat. Menurut hukum kamu harus diganjar mati. Aku mana bisa mengampuni dirimu? Kalau dikatakan kamu boleh mohon keringanan hukuman, kamu hanya bisa memilih suatu cara mati yang paling baik bagimu. Nah, katakan sendiri kamu mau mati dengan cara bagaimana?"
Terpidana mati: "Kalau begitu baiklah, Yang Mulia. Di sini saya lebih dulu mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Biarkanlah diriku mati tua saja! Oke?"
Suami Ketahuan Berjudi
Istri: "Jujur, kemarin malam kamu apa pergi main judi?"
Suami: "Ya... tetapi aku menang."
Istri: "Mengapa kamu menutup-nutupinya?"
Suami: "Aku takut kamu marah."
Istri: "Dasarnya si tolol. Kamu menang judi, aku masih marah apa?"
Membawa Uang Separo
Istri: "Mas, aku menyukai sepasang sepatu ini."
Setelah melihat label HK$ 8888.-, suami berkata: "Uangnya nggak cukup, aku hanya membawa separo tok."
Istri: "Kalau begitu kita beli sepasang sepatu yang harganya HK$ 4000.- saja."
Suami: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, aku hanya membawa uang sebanyak separo."
Istri: "Konkretnya berapa?"
Suami: "88."
Uang Tips untuk Dokter dan Jururawat
Sehabis berobat, seorang hartawan mengeluarkan uang logam 2 dollar AS dari sakunya dan diberikan kepada dokter yang sedang memeriksanya.
Sang dokter merasa dirinya dihina, maka dengan marah menanya: "Ini ongkos periksa untuk diriku atau uang tips untuk juru rawat?"
"Ini kuberikan untuk kalian berdua." Kata hartawan itu.
Penjaga Pohon Willow Yang Pintar
Seorang tuan tanah telah menanam sebaris pohon willow, tapi karena takut pohon-pohon yang ditanamnya itu dicabut oleh penduduk desa, maka ia sengaja mengupah seorang anak laki-laki untuk merawatnya.
Sesudah lewat belasan hari, tuan tanah itu datang melihat pohon willownya. Ia menyaksikan semua pohon willow yang ditanamnya tumbuh dengan baik-baik. Maka ia merasa sangat puas terhadap hasil kerja anak ini.
"Nak, pekerjaanmu baik sekali! Sebatang pohon pun tak kurang. Katakanlah bagaimana kamu menjaganya?" tanya si tuan tanah.
Mendengar pujian tuan tanah itu, anak laki-laki ini segera menjawab: "Siang hari, aku berdiri di sini menjaganya, tiada orang yang berani mencabut pohon ini; malam hari, aku sendiri mencabut pohon-pohon ini, lalu kutaruh di dalam kamarku, besok pagi harinya, aku menanamnya kembali di sini. Inilah sebabnya mengapa sebatang pohon pun tak kurang."
Memiliki Pembantu yang Jeli
Setelah kembali dari dinas keluar kota, di kamar tidur, Ibu sedang berbisik-bisik membicarakan pembantu rumah tangganya dengan anak perempuannya yang masih kecil.
Ibu: "Bagaimana keadaan pembantu baru kita?"
Anak: "Bu, pembantu baru itu sungguh aneh."
Ibu: "Mengapa?"
Anak: "Mata pembantu itu luar biasa baiknya."
Ibu: "Mengapa?"
Anak: "Malam hari matanya jelinya seperti kucing."
Ibu: "Mengapa?"
Anak: "Pada suatu malam, aku mendengar ia berkata kepada Bapak: 'Kumismu sangat panjang!'"
Melukis dengan Model Bugil
Seorang seniman mempunyai satu anak perempuan kecil yang lucu. Setiap kali saat hendak melukis lukisan bugil untuk beberapa model, ia dan istrinya selalu berusaha sedapat mungkin menyuruh anak perempuannya keluar bermain-main. Mereka selalu berkata anak perempuannya masih terlalu kecil, masih tak tahu apa itu kesenian.
Tetapi pada suatu hari, saat seniman ini sedang melukis lukisan bugil untuk seorang model, ia telah lupa menutup pintu sanggarnya. Anak perempuan itu tiba-tiba berlari menuju ke arah sanggar tersebut bermaksud untuk menerjang masuk.
Istri seniman segera mengejar anaknya dengan menyusuri sebuah tangga, tetapi saat ia mengejar sampai di puncak tangga, anak itu ternyata sudah masuk ke dalam sanggar dan juga sudah menyaksikan wanita bugil yang dijadikan model oleh Bapaknya itu. Pada detik-detik ini, mereka suami istri hanya bisa menunggu cecaran pertanyaan anak perempuannnya.
Tetapi anaknya ternyata tak berkata apa-apa. Beberapa menit kemudian, anak itu tiba-tiba berlari ke samping Ibunya dan dengan marah menanya: "Mengapa Ibu membiarkan dia berada di situ tanpa berbusana, bersepatu dan berkaos kaki, dan sebaliknya mengapa Ibu tak mengizinkan diriku berbuat sedemikian?"
Semua Wanita Bisa Terpukau
Di sebuah bar, seorang lelaki separo baya sedang ngobrol dengan teman minum arak yang baru dikenalnya.
Teman minum arak: "Aku melihat kamu hampir setiap malam bersantai-santai datang ke bar ini, rupanya kamu adalah seorang bujangan, ya?"
"Ya, ngga salah." Kata lelaki itu.
Teman minum arak: "Apakah kondisi ekonomimu tak begitu baik?"
Lelaki: "Bukan, masalahnya aku bisa membuat semua wanita terpukau di hadapanku."
Teman minum arak: "Kamu adalah..."
Lelaki: "Aku adalah seorang pembius di rumah sakit."
Hubungan Antara Warna Rambut dan Tingkat Kesetiaan Pria
Seorang nyonya besar minta pendapat dari seorang gentlemen yang kelihatannya berbudi luhur dan berwibawa tinggi: "Kaum lelaki biasanya memiliki rambut warna apa yang bisa lebih setia sedikit terhadap istrinya, warna keemasan, warna hitam, atau warna merah?"
"Warna putih." Jawab gentlemen itu dengan tak sadar.
Arloji Emas Jatuh di Saluran Air
Anak laki-laki dan Bapaknya makan siang di pabrik. Tiba-tiba, anak laki-laki itu melihat seorang buruh sedang mengorek-ngorek dan membersihkan sebuah saluran air bawah tanah.
Anak laki-laki itu berkata dengan penuh humor: "Kemarin arloji emas Ibuku telah jatuh di sini."
Mata buruh itu segera bersinar, "Baiklah, anakku, kamu pergi main-mainlah." Katanya dengan pura-pura tak ambil pusing sedikit pun.
Satu jam kemudian, anak laki-laki itu telah balik kembali dan saluran air itu sudah bersih tanpa ada sedikitpun kotoran.
"Benarkah arloji Ibumu telah jatuh di sini?" tanya buruh itu.
"Sudah tentu." Anak laki-laki itu berkata sambil tersenyum, "Karena aku telah melihatnya dengan mata kepala sendiri dan kemarin Bapakku akhirnya telah berhasil mengambil kembali arloji itu di sini."
Pelanggaran Privasi Anak
Kemarin malam nonton teve, saluran frekuensi pendidikan, peran yang dimainkan oleh 2 pemain adalah dialog pendek mengenai masalah privacy antara seorang anak dan ibunya sendiri setelah sang Ibu secara sembunyi-sembunyi coba membalik-balik catatan harian anak laki-lakinya yang diambil dari laci mejanya.
Ibu: "Aduh, sekarang tingkahmu banyak juga ya, masih nyoba nulis sajak segala. Dengarkan nih, 'Desir angin Musim Semi telah membuat hatiku tiba-tiba merasa hangat...', Yo, jelaskan, dengan siapa kamu berpacaran?"
Anak: "Ibu curi-curi membaca catatan harianku, Ibu telah melanggar privacyku."
Ibu: "Apa? Aku telah melanggar privacymu? Enak saja kamu berkata. Kamu tahu nggak, aku adalah Ibumu. Di hadapanku, kamu masih memiliki privacy apa lagi? Kalau dikatakan dirimu masih mempunyai apa yang dinamakan privacy, waktu kamu kulahirkan, mengapa tidak mengenakan celana dalam?"
Umur Kejayaan Wanita dan Pria
Wanita: "Umur masa kejayaannya kaum wanita sungguh sangat pendek, yaitu dari umur 18 tahun sampai umur 26 tahun."
Pria: "Umur masa kejayaannya kaum lelaki lebih pendek lagi."
Wanita: "Siapa bilang, kaum lelaki berumur 40 tahun masih merupakan sekuntum bunga."
Pria: "Pada hal umur masa kejayaannya kaum lelaki adalah umur 16 tahun sampai 18 tahun. Dalam tahap waktu ini, asal ia berparas tampan tentu ada orang yang menyukainya, asal ia mahir main bola pasti ada orang yang menyukainya, asal hasil pelajarannya di sekolah baik pasti ada saja orang yang menyukainya, dan asal ia bisa main instrumen musik tentu ada orang yang menyukainya. Tetapi sesudah berumur 30 tahun, asalkan ia tak memiliki uang, maka dapat dipastikan tiada orang yang akan menghiraukannya lagi."
Reaksi Memiliki Bayi Perempuan
Istri berkata kepada suami: "Aku telah melahirkan anak perempuan.Bagaimana reaksi Ibumu? Apa katanya?"
"Ibuku nggak berkata apa-apa, ia malahan memuji-muji dirimu." Jawab sang suami.
Istri menanya lebih lanjut dengan serius: "Betul ya? Ia memuji diriku apa?"
Suami berkata sepatah demi sepatah: "Ia mengatakan kamu orangnya hoki. Katanya kelak kamu tak usah kuatir mengalami kegalakan si mantu perempuan, hehehe..."
Sakit Karena Menelan Kuda
Pada suatu hari, Antony pergi berobat ke dokter: "Dok, aku barusan telah menelan seekor kuda, kini sekujur badanku merasa tak enak, mungkin aku sedang sakit nih."
Setelah berpikir beberapa detik, dokter berkata: "Oke. Marilah Bapak segera berbaring di ranjang ini."
Kemudian, dokter menyuruh juru rawat menginjeksinya. Antony akhirnya tertidur pulas. Dokter lalu cepat-cepat pergi ke kota kecamatan mulai mencari kuda. Setengah jam kemudian, dokter telah berhasil meminjam seekor kuda, kemudian ia menuntun kuda ini ke klinik. Saat Antony bangun dari tidurnya, ia melihat seekor kuda sedang berdiri di hadapannya.
"Pak Antony, inilah kuda yang tadi Bapak telan," kata dokter, "aku barusan telah mengeluarkannya dari lambungmu. Selanjutnya lambungmu takkan merasa tak enak lagi."
Antony senangnya bukan main, sekali lagi kuda ini diawasinya dengan teliti. Beberapa detik kemudian, ia tiba-tiba nyeletuk: "Pak Dok, ini bukan kudaku, kudaku berwarna coklat, sedang kuda ini berwarna putih, bukan?"
Dokter berkata, "Ya namanya juga habis tertelan, pasti kudanya jadi pucat lah.."
Antony pun pulang dengan perasaan lega.
Mencari Hotel di Pedesaan
Powell bertamasya ke pedesaan. Pada suatu malam magrib, ia mengendarai sebuah mobil menyusuri jalan umum mencari rumah penginapan kecil. Pada saat ini ia kelihatan seorang kakek berdiri di tepi jalan, ia menghentikan mobilnya sebentar dan menanya kakek itu: "Pak, aku mau ke Hotel Mujur, apakah Bapak mengetahuinya?"
"Ya, aku tahu," jawab kakek itu, "kalau perlu aku bersedia menjadi penunjuk jalanmu."
Kakek segera naik ke mobil Powell. Setelah berjalan kurang lebih 12 mil, mereka sampai di depan sebuah rumah kecil.
"Ayo, berhenti sebentar," kata kakek itu.
Powell segera menghentikan mobilnya, lalu memandang ke arah rumah itu sejenak. "Tetapi ini bukan hotel!" katanya kepada kakek itu.
"Ya, nggak salah." kata sang kakek, "Ini adalah rumahku. Selanjutnya mari kutunjukkan jalan hotel itu kepadamu. Mobil ini kamu putar balik, lalu jalan ke depan kira-kira 9 mil, tepat di sisi kanan jalan, kamu akan kelihatan Hotel Mujur yang kamu cari itu."